Tongkatmu.
Masa tertinggi dalam dinamika porses berintelektualitas didalam ruang
hidup Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Dakwah Wal-Irsyad Pangkep
sebentar lagi akan memasuki masa transisi kepengurusan. Dalam momentum
politik kaum muda khsusunya di Kampus Ijo ini, akan menggambarkan
struktur ukuran kemapanan dan kedewasaan dalam merefleksi kembali etos
kerja dan nalar independen dari keseluruhan element utama yakni
Mahasiswa(i) Ijo yang galau dalam lingkar akademik dan organisasi
kemahasiswaan.
sebagai sebuah perguruan tinggi yang tengah
menjalani pencarian eksistensi ditengah masyarakat yang berwatak
mencontek dan cenderung "ero nikana", mestinya memerankan diri sebagai
muara tanya didalam kegalauan ummat yang serba majemuk. dengan
menegaskan diri sebagai institusi yang teguh megemban amanah bangsa
dengan unsur religiusitas yang diturunkan langsung dari ulama
Kharismatik sulawesi selatan, disayangkan jika tidak mampu memahami dan
menerj
emahkan nilai-nilai itu oleh segenap mahasiswa. apatah lagi jika kita bagian dari "santri ijo".
didalam Musyawarah Besar nantinya akan melahirkan komtmen dan warna
baru dikampus ijo yang tentunya diharapkan mampu membawa ijo kedalam
ruang publik dunia kemahasiswaan dan masyarakat secara eksis dengan
fiqr yang berbasis realitas. namun momentum ini tidak akan pernah
mendapat predikat kesuksesan berpolitik mahasiswa ijo jika masih
terdapat tunggangan kepentingan dari intelektual-intelektual tumpangan
pada moment yang cukup kursial namun lumah itu. karena itu, kiranya
dalam musyawarh yang religius nantinya diharapkan adanya hijrah yang
kuat, sadar dan yang terpenting adalah keikhlasan dari pemegang tongkat
lama kepada pemegang tongkat baru. dan yang memerankan diri sebagai
"pemerhati" adalah kedewasaan memberikan kesempatan meraih kemandirian
berproses kepada segenap santrimu untuk meraih tongkatnya karena tongkat
itu bukan lagi tongkatmu.
Pangkep, 21 November 2012
Afdal Abdullah (Abe) - Ka.BEM 2012 - 2013
didalam Musyawarah Besar nantinya akan melahirkan komtmen dan warna baru dikampus ijo yang tentunya diharapkan mampu membawa ijo kedalam ruang publik dunia kemahasiswaan dan masyarakat secara eksis dengan fiqr yang berbasis realitas. namun momentum ini tidak akan pernah mendapat predikat kesuksesan berpolitik mahasiswa ijo jika masih terdapat tunggangan kepentingan dari intelektual-intelektual tumpangan pada moment yang cukup kursial namun lumah itu. karena itu, kiranya dalam musyawarh yang religius nantinya diharapkan adanya hijrah yang kuat, sadar dan yang terpenting adalah keikhlasan dari pemegang tongkat lama kepada pemegang tongkat baru. dan yang memerankan diri sebagai "pemerhati" adalah kedewasaan memberikan kesempatan meraih kemandirian berproses kepada segenap santrimu untuk meraih tongkatnya karena tongkat itu bukan lagi tongkatmu.
Pangkep, 21 November 2012